Candi Pawon merupakan salah satu candi peninggalan agama Budha yang berharga setelah Candi Borobudur dan Candi Mendut yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ukuran Candi Pawon ini relatif kecil dan terdapat sebuah bilik yang tersembunyi di tengah rumah warga setempat. Candi Pawon ini diperkirakan dibangun bersamaan pada pertengan abad ke 8 Masehi yaitu bersama dengan Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Prambanan. Candi ini masih berdiri dengan kokoh dari masa Kerajaan Mataram Kuno sampai sekarang, dan masih digunakan untuk upacara Waisak.
Karena lokasi Candi Pawon ini berada di Pulau Jawa, jadi masyarakat di pulau Jawa sering menganggap candi ini berarti dapur (yang dalam B. Jawa artinya pawon). Tapi untuk bukti bahwa candi ini bercorak Budha, menurut Bahasa Jawa Kuno Candi Pawon yang berarti pawuan atau sebagai tempat abu yang dimanfaatkan pada masa dinasti Syailendra untuk menyimpan abu jenazah dari Raja Indra, pendahulu atau ayah Raja Samaratungga.
Candi ini memiliki nama lain yaitu Candi Branjanalan yang berfungsi lain sebagai tempat menyimpan senjata Dewa Indra yang merupakan Dewa penguasa petir dan halilintar. Senjata itu yaitu Vajranala yang diambil dari kata “vajra” berarti halilintar dan “anala” yang berarti api. Nama dari Branjanalan diambil dari Bahasa Sanskerta yang juga merupakan nama dusun dimana Candi Pawon ini berada.
Candi Pawon ini dibangun pada mas Klasik, jadi prinsip Candi Pawon ini merupakan gabungan dari model bangungan Hindu Jawa Kuno dan India. Dasar bujur sangkar dengan panjang masing-masing sisi 10 meter sebagai tempat didirikannya candi langsung ditopang oleh batur atau lapik setinggi 1,5 meter. Candi ini juga terdapat pahatan-pahatan suluran, manusia dan bunga. Ketika anda masuk ke pintu masuk candi menuju bilik anda akan melihat sebuah ornamen Kalamakara yang merupakan bentuk kepala raksasa tradisional Indonesi tanpa rahang bawah yang berada diatas pintu candi yang dipercaya dapat mengusir roh jahat.
Di sebelah kiri ornamen Kalamakara terdapat ukiran 1904 yag merupakan penanda tahun usainya perbaikan candi. Perbaikan candi ini dilakukan dibawah kepemimpian Dinas Purbakala dan J.G de Casparis, yang merupakan seorang ahli bahasa dalam sejarah asal Belanda sebagai penanggung jawab. Disebelah utara dan selatan candi yang menghadap arah barat terdapat pahatan Kuwera atau Dewa Kekayaan dan di sebelah kanan dan kiri candi terdapat sepasang burung berkepala manusia yang dinamakan Kinara dan Kinari. Jika anda ingin mengetahui lebih detail tentang sejarah dari agama Budha silahkan berkunjung ke Candi Pawon.
Apabila anda ingin berkunjung ke Yogyakarta dengan mudah dan hemat, bisa memesan paket wisata jogja di Alodiatour.
Lokasi obyek wisata Candi Pawon cukup mudah ditemukan dan terjangkau karena berada tidak jauh dari Candi Borobudur dan Candi Mendut. Lokasi tepatnya berada di Brojonalan, Wanurejo, Borobudur, Dusun 1, Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Harga tiket masuk ke wisata Candi Pawon cukup murah dan standar. Para pengunjung hanya akan dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000/orang untuk wisatawan domestik dan Rp. 20.000/orang untuk wisatawan asing.
Sedangkan untuk harga tiket parkir pengunjung hanya akan dikenakan biaya Rp. 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5000 untuk kendaraan mobil.
Fasilitas yang ada di Candi Pawon saat ini masih belum cukup lengkap tetapi fasilitas di Candi Pawon dapat membuat para pengunjung merasa nyaman, fasilitas diantaranya: